Dengan
saya Octa Darma Putra sales resmi dari Dealer Piaggio Vespa Kranji,
bagi yang sedang mencari dan berminat dengan motor vespa.. bisa langsung
hubungi saya untuk tanya-tanya tipe vespa maupun harga vespanya..
hubungi saya langsung dari dealer PIAGGIO VESPA KARNJI..
OCTA DARMA PUTRA
Call / SMS / WA : 0822-1317-2423
PIN BB : 28FD5F51
Sekilas tentang sejarah vespa di Indonesia
Vespa
masuk ke Indonesia pada tahun 1960 melalui ATPM (Agen Tunggal Pemegang
Merk) PT Danmotors Vespa Indonesia/DVI di Pulo Gadung Jakarta yang
sekarang sudah tidak aktif lagi (sekarang dipegang oleh PT Sentra Kreasi
Niaga/SKN sebagai dealer utama saja. Note: Bukan importir atau
distributor eksklusif)
Vespa Kongo
Vespa
Kongo adalah vespa penghargaan dari pemerintah Indonesia kepada
kontingen Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Kongo
saat itu. Pasukan bernama Kontingen Garuda (disingkat KONGA atau Pasukan
Garuda) yang turut diperhitungkan di dunia dibandingkan pasukan
perdamaian negara lain itu adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia
yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia
mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan
penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Awalnya, saat Indonesia merdeka pada
tanggal 17 Agustus 1945, Mesir langsung mengadakan sidang menteri luar
negeri negara-negara Liga Arab dan merupakan negara pertama yang
mengakui kedaulatan Indonesia dengan datang langsung ke Ibu Kota RI
waktu itu yaitu Yogyakarta. Untuk membalas budi Mesir dan Liga Arab,
Presiden Sukarno membalas pembelaan negara-negara Arab di forum
internasional dengan mengunjungi Mesir dan Arab Saudi pada 1956 dan Irak
pada April 1960.
Pada 1956 itu, ketika Majelis Umum PBB memutuskan menarik mundur pasukan
Inggris, Prancis dan Israel dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung
keputusan itu dan untuk pertama kalinya mengirim Pasukan Pemelihara
Perdamaian PBB ke Mesir yang dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau
KONGA I.
KONGA
II dikirim ke Kongo pada 1960 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan
1.074 orang, bertugas di Kongo September 1960 hingga Mei 1961.
KONGA
III dikirim ke Kongo pada 1962 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan
3.457 orang, terdiri atas Batalyon 531/Raiders, satuan-satuan Kodam
II/Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur bantuan tempur,
bertugas hingga akhir 1963. Menpangad Letjen TNI Ahmad Yani pernah
berkunjung ke Markas Pasukan PBB di Kongo (ketika itu bernama Zaire)
pada tanggal 19 Mei 1963.
Setelah
menyelesaikan tugas perdamaian yang berat, Pasukan Garuda menerima
tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Vespa
(sumber lain mengatakan ada juga penghargaan berbentuk uang dan
beberapa peti jarum jahit). Di pasaran diketahui adanya vespa Kongo
tahun 1963 untuk kontingen 2 dan 3. Kurang diketahui apakah kontingen
1
juga mendapatkannya, karena informasi semacam ini tidak mudah didapat.
Yang menarik dan tidak diketahui banyak orang, pemberian vespa tersebut
tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran dalam hal
kepangkatan. Vespa berwarna hijau 150cc ditujukan bagi tentara yang
lebih tinggi tingkat kepangkatannya, disusul vespa berwarna kuning dan
biru 125cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah.
Selain
itu guna membedakan vespa tersebut dari vespa lain yang satu tipe,
disematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan pada sisi sebelah kiri
handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta
sebuah piagam penghargaan yang menyertainya. Maka berseliweranlah
vespa-vespa tersebut di jalan-jalan sehingga vespa dengan pantat bulat
tersebut dikenal sebagian masyarakat sebagai vespa Kongo, sementara
sebagian lain justru menyamaratakan dengan nama vespa ndog (telur)
karena bagian samping kanan kirinya bulat mirip telur.
Vespa
Congo tidak diproduksi di Italia melainkan di Jerman. Dengan berbahan
baku plat baja yang lebih keras daripada Vespa bulat umumnya, vespa ini
memiliki tingkat kelengkapan yang lebih daripada vespa buatan Italia
yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T).
Jacob
Oswald Hoffmann adalah orang Jerman yang berjasa memasukkan vespa ke
Jerman. Kerjasama vespa dengan Hoffmann putus awal tahun 1955 karena
Hoffmann mendesain model sport sendiri. Kemudian vespa bekerjasama
dengan Messerschmitt Co. yang kemudian mengeluarkan produksi vespa
pertamanya pada tahun 1955 itu juga. Mereka mengeluarkan dua model yaitu
Vespa GS yang di Indonesia sering disebut sebagai GS versi Jerman dan
150 Touren. Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare
part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir
tahun 1957. Vespa GmbH Augsburg kemudian berdiri pada tahun 1958 sebagai
sebuah perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane
Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi
Vespa Messerschmitt. Saat kerjasama dengan Augsburg inilah Vespa Congo
diorder untuk Indonesia.
Kedua model yang dibuat saat berkongsi dengan Messerchmitt (150 Touren dan
GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa
GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali
diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963,
yang merupakan saat puncak perubahan skuter dan diproduksinya yang sudah
tidak terlalu banyak. Selanjutnya, Jerman memilih hanya mengimpor Vespa
langsung dari Itali.
Ciri khas Vespa Congo :
1. Spakboard bulat tidak ada sambungannya seperti vespa umumnya.
2. Ring (pelek/teromol) 10 inchi.
3. Punya tonjolan seperti tombol/saklar di sambungan koplingnya (posisi setang sebelah kiri).
4. Spidometer kotak & agak besar (berbeda dengan spidometer VNA/VNB).
5. Ada lambang garuda di body depan sebelah kiri (sekarang jarang yang ada).
6. Di atas spidometer ada lampu kecil seperti lampu cabe.
7. Nomor mesin diawali dengan kode VGLB.
8. Pada BPKB tercantum tulisan ex Brigade Garuda III.
Vespa PX
Vespa
PX salah satu legenda skuter dari pabrikan Piaggio Italia. Piaggio
pertama kali memproduksi Vespa PX tahun 1975 dengan varian 125 cc , 150
cc, dan 200 cc bermesin 2 tak transmisi manual. Masa produksi PX
berlangsung hingga 33 tahun, dihentikan tahun 2008 karena dianggap tidak
memenuhi standar emisi gas buang.
Pada
tahun berikutnya LML Star yang berbodi PX bermesin 2 tak dan 4 tak
diproduksi LML yang berbasis di India untuk mengisi permintaan pasar
Eropa dan Amerika. LML pernah menjalin kerja sama produksi dengan
Piaggio sejak tahun 1984 hingga 1999.
Piaggio melalui media release menyatakan akan memproduksi kembali Vespa PX
tahun 2011, bahkan pada EICMA Show di Milan Vespa PX ikut dipamerkan.
Piaggio akan memproduksi Vespa PX 125 dan 150 bermesin 2 tak mengunakan
desain yang sama dengan PX sebelumnya. Perubahan hanya pada penggunaan
bahan seater yang lebih baik, penambahan electric starter disamping kick
starter, dan head lamp yang lebih terang. Menghadapi rencana ini LML
menyatakan tidak khawatir karena LML dibanderol lebih murah ketimbang
PX, selain itu LML berencana akan memproduksi LML star dengan fuel
injection.
Pelana baru untuk Vespa PX memiliki desain dan pelapis serba baru, ideal untuk
berboncengan, mengakomodasi pengendara dari semua statures, dan
menawarkan kenyamanan serta kontrol kendaraan. Suspensi depan khas PX
yang merupakan bagian intrinsik dari Vespa bekerja sama dengan pegas
coil dan dual shock absorber memberikan efek hidrolik berkendara yang
unik. Mesin ‘klasik’ 125cc dan 150cc silinder tunggal 2-tak siap
melesatkan setiap pengendara Vespa PX2011. Suhu mesin dijaga dengan
forced air cooling. Pengapian mengandalkan CDI dengan starter elektrik
dan kaki. Gearbox manual empat percepatan khas Vespa PX jelas jadi
bagian paling menggoda adrenalin buat mereka pecinta skuter yang lebih
menginginkan hentakan. Di saat merk lain sibuk mengembangkan desain
motor yang berbeda dari sebelumnya (kadang bahkan mesin yang sama
diberikan desain body yang berganti-ganti), perusahaan Vespa di bawah
Piaggio ini tetap mempertahankan style-nya. Vespa PX dengan bentuknya
yang khas, bagaimanapun, telah mendapatkan hati para penggemarnya.
Vespa Sprint
Vespa
Sprint dibuat oleh Vespa dari tahun 1965 – 1979. Datang dalam dua
versi. Yang pertama kali keluar dinamai Vespa Sprint, dibuat hingga
tahun 1974. Model selanjutnya dinamakan Vespa Sprint Veloce, dibuat
tahun 1969 hingga 1979, jadi keduanya pernah keluar bersamaan dari tahun
1969 hingga 1974.
Update
terbesar Sprint Veloce adalah pada mesinnya. Desainnya diubah dari
desain lamanya yang 2 port dengan tambahan transfer port ketiga pada
puncak akhirnya. Rasio kompresi juga ditingkatkan dari Vespa Sprint yang
7.5:1 menjadi 7. 7 : 1 pada Vespa Sprint Veloce.
Model
yang asli tidak mempunyai lampu reting / signal namun Sprint Veloce
akhirnya berhasil diekspor semua ke U.S setelah tahun 1973 mempunyai
lampu reting sebagai perlengkapan standar untuk memuaskan peraturan
Amerika. Bajaj Chetak, diproduksi oleh India, merupakan duplikat Vespa
Sprint. Karenanya, hingga sekarang setiap bagian suku cadangnya masih
bisa didapatkan dalam kondisi baru di pasar bekas.
Hampir
setiap sudut penampilan Vespa 150 Sprint diperbesar dari vespa umumnya
keluaran dekade 1960an (VNA / VNB / VBB / VBC) dengan spesifikasi lebih
lebar pada ban (3.50X10”), box di kiri kanan serta spakbor lebih besar
dibandingkan vespa kelas super; kapasitas 145.45 cc; 2-tak; Silinder
tunggal; Pendingin udara; 4-kecepatan; Pengapian koil; Rem depan dan
belakang tromol; Jarak roda 1200 mm; Berat kering 89 kg; Kapasitas tanki
7.7 liter (cadangan 1.4 liter); Konsumsi BBM 2.1km/100km (apx); dan
Radius belok 1400 mm.
Vespa
sprint mempunyai penampilan awal yang hampir menyerupai Vespa Grand Lux
dan beberapa pendapat mengatakan bahwa vespa sprint merupakan spec-drop
dari Vespa GL.
Kerangka
body Vespa 150 Sprint sama dengan produk untuk Vespa GL, namun dengan
sentuhan warna baru yakni silver metalik. Di sayap (fender) bagian kanan
tersemat kata Vespa Sprint tersusun miring dua baris dengan style
italic handwritting terbuat dari sejenis campuran alumunium yang berefek
kebiru-biruan. Begitupun halnya dengan kata dibagian belakang, tertulis
150 Sprint tersusun miring satu baris yang berbahan serta material sama
seperti bagian depan dan terletak agak diatas lampu bagian belakang.
Terdapat striping lurus terbuat dari alumunium pada bagian spakbor depan, box
bagasi dan box mesin yang sejajar di kiri kanannya. Dengan kunci stang
berbentuk oval, Vespa 150 Sprint menggunakan 2 jenis jok sesuai dengan
permintaan yaitu model jok (sadle) ganda (pengendara dan penumpang)
berwarna biru tua dan jok panjang (single-seater).
Bagian
yg berlapis krum adalah baut gagang rem depan dan gagang kopling,
klakson, rumah lampu belakang, ring lampu depan, kunci stang, tutup
kunci stang dan kunci tutup box bagasi. Lapisan berwarna seng terdapat
pada bagian-bagian seperti standar, shock bagian depan, seluruh baut dan
mur serta tutup bak kopling.
Bagian
yg beraksen posfor meliputi shock bagian belakang termasuk per, baut
dan murnya, serta per bagian depan. Sentuhan metal halus terdapat pada
bagian gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan
barang, kuku macan, jengger depan, selahan, kunci (pengkait) box mesin,
gagang kran bensin, dan lis sayap depan. Bagian yg bernuansa stainless
adalah rumah saklar dan lis karpet tengah yang terbuat dari karet.
Setang
(handlebar) model kotak seperti GL dan Super serta speedometer oval,
adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint terukir dibagian kiri dibawah
box bagasi dengan kode VLB1T 1001-VLB1T 1205477 dan nomor mesin di
bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot diawali dengan kode
VLB1M. Bagian-bagian lain yg memiliki warna berkesan alumunium meliputi
velg, tromol depan dan belakang, tutup kipas, fork depan. Sementara itu
warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.
VESPA 150 SPRINT VELOCE
Diproduksi
antara tahun 1969 hingga 1979 mesin Vespa Sprint 150 Veloce dirancang
lebih dahsyat ketimbang Vespa 150 Sprint. Dimana salah satunya adalah
dengan ditanamkannya karburator berukuran 20/20 dan saringan karburator
yang diperbesar.
Perubahan
lainnya adalah pada knalpot yg lebih besar sehingga menghasilkan suara
berbeda dari serie sebelumnya. Dengan top speed mesin mencapai 97km/h,
ukuran body Vespa 150 Sprint Veloce sama dengan Vespa 150 Sprint. Veloce
memiliki model baru dalam bentuk lampu depan yang membulat dengan
lingkaran 130mm dan dilindungi oleh ring lampu beraksen krum. Terdapat
lampu kecil yang tersambung dengan lampu depan, berwarna hijau
dikelilingi oleh ring alumunium di stang bagian atas speedometer.
Speedometerpun
mengalami perubahan yang kontras dibandingkan dengan Vespa 150 Sprint.
Speedometer veloce dirancang sama dengan model Vespa Super serie
terakhir yang berbentuk lebih kecil (clamshell), mempunyai warna putih
fascia dengan maximum angka tertera 120 km/h.
Sama
halnya dengan Vespa 150 Sprint, veloce memiliki logo model baru yang
berbentuk hexagonal (cung) tersematkan didepan mengganti logo P/ seperti
serie vespa keluaran sebelumnya.
Dengan
tidak menyertakan kembali striping alumunium yang terdapat pada spakbor
depan dan box kiri-kanan. Pada awal produksinya, model handgrip veloce
berwarna abu-abu terang dengan lambang Piaggio hexagonal didalamnya.
Pada saat perjalanan produksi warna handgrip diganti hitam juga
speedometer dan karet box kiri-kanannya.
Lampu
belakang yang berbentuk kotak besar seakan menyembul dari body bagian
belakang berwarna merah menyala dengan reflector menyatu didalamnya dan
dilindungi oleh tutup yang terbuat dari bahan plastic pada bagian
atasnya dengan warna senafas warna body.
Pada
perkembangannya motif tulisan bagian depan dan belakangpun ikut
berubah. Tulisan vespa bagian depan menggunakan font yang lebih tegas
beraksen krum dimana setiap hurufnya seakan disatukan oleh plat yang
berbintik halus dan berwarna hitam dengan posisi horizontal. Sementara
itu pada bagian belakang tertulis vespa v. beraksen krum ter-emboss yang
dibingkai dengan bentuk segi empat memanjang dimana dasar dari tulisan
tersebut berwarna hitam berbintik halus dengan posisi horizontal. Adapun
bahan dan material dari pada tulisan tersebut sama dengan serie
sebelumnya.
Lapisan
krum terdapat pada bagian-bagian yang antara lain ring lampu depan,
tutup kunci stang dan kunci box bagasi. Lapisan beraksen seng terdapat
pada bagian standar, shockbreaker dan per bagian depan, baut dan mur,
dan tutup bak presneleng. Aksen phosfor menghiasi shock bagian belakang
(termasuk per, baut dan mur), per standar dan mur baut bagian mesin.
Kesan warna metal halus terdapat pada gagang rem depan dan kopling,
pedal rem belakang, gantungan barang, jengger spakbor, selahan, kunci
box mesin, kuku macan dan puteran kunci tangki. Sementara itu lapisan
stainless terkesan pada rumah saklar dan lis karpet karet tengah.
Adapun
nomor serial body Vespa 150 Sprint Veloce terukir dibagian kiri dibawah
box bagasi dengan kode VLB1T 0150001-VLB1T 0368119. Pada
perkembangannya seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
beberapa bagian sebagaimana tersebut diatas, nomor serial body pindah
posisi ke sebelah kanan box mesin sama seperti produk-produk piaggio era
1980’an.
Namun
demikian nomor mesin tetap berada di bagian paha ayam mesin dekat pipa
saluran knalpot. Bagian lain yg memiliki warna alumunium adalah velg,
tromol, tutup kipas, fork depan, dan warna lapisan anti karatnya adalah
abu-abu.
Seiring
dengan warna-warninya kehidupan generasi 1970’an yang dikenal dengan
flower generation, Piaggio menangkap semangat ini melalui pengaplikasian
warna-warna cerah dalam produk Vespa 150 Sprint Veloce. Apabila pada
Vespa 150 Sprint hanya tersedia satu warna saja (silver metalik), tidak
demikian halnya dengan Vespa 150 Sprint Veloce.
Veloce
dari tahun ke tahun memiliki option warna yang berbeda-beda antara lain
sebagai berikut: 1969-1970 warna silver metalik, 1970-1971 biru,
1971-1972 metalik putih rembulan, 1972-1973 merah, 1973-1975 hijau
ascott, 1975-1976 hijau valombrossa, 1976-1979 biru marine dan abu-abu
polaris.















Tidak ada komentar:
Posting Komentar